auto

auto

Wednesday, September 1, 2010

kualitas Honda Odyssey sebanding dengan harganya


HONDA All New ODYSSEY

Sejak kelahirannya, Honda Odyssey telah menjadi trendsetter dalam desain dan teknologi bagi MPV berkapasitas 7-penumpang. Saat MPV lain masih berdesain konvensional dengan bentuk kotak (boxy), generasi pertama Odyssey telah menampilkan lekuk bodi yang pipih, aerodinamis, beruang kabin mewah, serta berfitur lengkap.
Di pasar Indonesia, Odyssey diluncurkan oleh PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM Honda, pada tahun 2005, meski sebelumnya konsumen Negeri Batik telah mengenalnya lebih dulu via importir umum. Generasi ketiga tersebut mengincar kelas MPV premium dengan segementasi harga di atas Rp 400 juta. Adapun unit yang terjual dalam kurun 2005-2009 adalah sebanyak 843 unit. Meski terjual kurang dari 1.000 unit, toh Odyssey menerima banyak penghargaan. Salah satunya, terpilih sebagai 'Favorite Big MPV' dalam ajang Autocar Indonesia Reader’s Choice Awards 2006 dan 2007.


Desain & Rekayasa Setelah 16 tahun lamanya Odyssey hadir di dunia, tanpa terasa generasi terbaru MPV premium ini dirilis di Indonesia. Didatangkan langsung dari Jepang, Odyssey kali ini dilengkapi sliding sun roof, kamera pantau, dan lampu HID (high intensity discharge). Tubuh generasi keempat ini tampak kian “mengalir” dan pipih. Tinggi mobil hanya 1.545 mm (setara sedan) dan panjang keseluruhan 4.800 mm. Artinya, model anyar ini lebih rendah 5 mm dan lebih panjang 35 mm ketimbang model sebelumnya. Sedangkan lebarnya tetap sama, yakni 1.800 mm. Sementara itu, ground clearance hanya 150 mm, sehingga Odyssey perlu waspada bila melewati jalan rusak ataupun genangan air.

Detail mobil pun didesain seirama dengan tubuh yang ramping. Sebagai misal, headlamp dan stoplamp yang juga dibuat lebih pipih ketimbang generasi sebelumnya. Selain karena alasan estetika, secara teknis desain pipih ini dimaksudkan untuk mengurangi hambatan angin, yang berimbas pada penghematan konsumsi BBM. Honda menamakan konsep desain ini sebagai 'ultra low floor platform'. Untuk pengendalian dan pengendaraan, Odyssey dilengkapi fitur Motion Adaptive EPS (electronic power steering) plus VSA (vehicle stability assist). Kedua fitur ini berfungsi mencegah gejala oversteer dan understeer. Rangkaian pengereman disokong ABS (anti-lock braking system), EBD (electronic brake-force distribution), dan BA (brake assist). Ada pula teknologi kontrol traksi yang terintegrasi dengan ESP (electronic stability program) untuk meningkatkan kestabilan pengendalian mobil. Itu masih ditambah dual airbag serta curtain airbag, menjadikan nilai keselamatan MPV ini terbilang baik. Interior Man maximum, machine minimum. Itulah filosfi yang dianut desainer Odyssey saat menciptakan interior mobil ini.

Dengan tetap mengandalkan konsep 'low floor platform', Honda menciptakan kabin yang bertemakan 'V-shape'. Tujuannya agar mampu menampung tujuh penumpang dengan nyaman dan memberikan pandangan yang luas ke depan. Langkah yang ditempuh cukup sederhana: penumpang belakang dibuat duduk lebih tinggi ketimbang penumpang di depannya.
Dashboard didesain dengan konsep melandai ke depan. Honda menyebutnya 'wave shape design'. Bentuknya terasa futuristik dan tidak membosankan. Instrumen yang terpasang mudah dilihat dengan tombol yang mudah dikenali dan mudah diraih. Sementara itu, fitur seperti 'ambient light' yang berpendar biru dan trim pintu yang dilengkapi 'optical fiber door trim' yang juga memendarkan cahaya biru, membuat penumpang lebih merasa nyaman, terutama di malam hari.


Sebagai pelengkap hiburan, terpasang head unit double din dengan layar LCD 6,1 inci. Aplikasi layar sentuh, DVD, MP3, WMA, AAC, konektor USB, serta i-Pod, merefleksikan kecangihan dari interior. Tidak hanya itu, head unit ini juga sanggup menampilkan bumper belakang mobil serta area aman untuk parkir mundur. Sayangnya, head unit ini tidak terintegrasi. Ketidaksatuan ini menimbulkan “ganjalan” tersendiri di dashboard.
Untuk melipat jok baris ketiga, kita hanya perlu menekan sebuah tombol di kiri pilar D dan jok akan terlipat dengan sendirinya. Untuk fitur yang satu ini, pastikan tidak ada sesuatu yang mengganjal proses pelipatan kursi. Jika pelipatan tidak tuntas, suara peringatan akan berbunyi.

Performa Di balik bonet Odyssey, bertengger jantung mekanis 4-silinder segaris, i-VTEC, DOHC, berkapasitas 2,4 liter. Rasio kompresi dinaikkan menjadi 10,5:1 (pendahulunya 9,7:1). Dengan cara ini, tenaga naik 20 hp ketimbang generasi ketiga atau menjadi 180 hp pada 6.500 rpm. Sedangkan torsinya tetap, yaitu 218 Nm pada 4.500 rpm. Keluaran daya lantas disalurkan via tranmsisi otomatis 5-speed ke roda depan. Selain mengubah nilai kompresi, Honda juga memasang 'torque boost resonator'. Fungsi peranti ini mengubah aliran udara yang tersedot oleh air intake menjadi udara bertekanan tinggi. Aliran campuran udara dan bahan bakar bertekanan tersebut disimulasikan berputar. Tujuannya, menaikkan efisiensi proses pembakaran, sehingga torsi dan tenaga lebih maksimal, tapi minim konsumsi BBM. Kombinasi dari kenaikan rasio kompresi dan pemasangan peranti 'torque boost resonator' mampu melejitkan Odyssey untuk 0-100 kpj dalam 12,4 detik dan akselerasi 0-402 m dalam 18,7 detik dengan kecepatan maksimum akselerasi 125,7 kpj.

Pengendaraan & Pengendalian
Posisi berkendara yang diberikan Odyssey sama sekali berbeda dengan MPV kebanyakan. Dimensinya yang lebih mendekati sebuah station wagon membuat posisi mengemudi Odyssey lebih mirip mengendarai sebuah sedan. Apalagi dengan pengaturan tempat duduk elektrik, membuat posisi mengemudi dapat lebih akurat. Suspensinya menyuguhkan peredaman yang nyaman, hampir di setiap kondisi jalan. Kunci kenyamanan hadir berkat penggunaan suspensi 'independent double-wishbone' di keempat rodanya. Karakteristik suspensi double wishbone yang lembut tampaknya memang dipilih untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi para penumpang Odyssey, sekaligus menopang bobot 1,6 ton yang dimilikinya. Meski begitu, kelembutan yang dihasilkan suspensi tak membuat Odyssey memiliki pengendalian yang mengecewakan. Salah satu hal yang membuat pengendaliannya juga istimewa adalah titik berat (centre of gravity) mobil ini yang rendah. Selain itu, penggunaan fitur-fitur stabilitas elektronik juga memberikan kontribusi yang luar biasa pada pengendaliannya. Misalnya, VSA (vehicle stability assist) dan ESP (electronic stability program) yang dalam proses kerjanya juga bekerja bersama dengan rangkaian sistem pengereman ABS, EBD, dan BA. Saat bermanuver, gejala oversteer dan understeer yang terjadi di tikungan sepenuhnya dikendalikan oleh VSA dan ESP.
Membeli & Memiliki
Selain menyempurnakan detail eksterior dan interior, mobil ini berusaha menyuguhkan kenyamanan dan utilitas tinggi, tanpa mengurangi nilai sportif dan kemewahan. Meski dibangun dari platform sedan, tetapi dengan rancang bangun yang tepat, mampu membuat Odyssey memiliki jiwa MPV. Tidak hanya itu, pilihan aksesorinya pun beragam, baik secara resmi ataupun aftermarket. MPV ini mencoba merayu konsumen dengan teknologi dan fitur-fitur yang lengkap, seperti 'keyless entry', 'immobilizer anti-theft system', 'security alarm', dan 'ultrasonic sensor'. Odyssey juga sukses meraih bintang 6 (tertinggi) dari Japan New Car Assessment Program (JNCAP) dalam uji tabrak, berkat aplikasi teknologi penguatan bodi G-CON dan ACE™.


citra tinggi dan kualitas Odyssey sebanding dengan harganya.


source: www.auto-car.co.id

No comments:

Post a Comment